top of page

Memulihkan Ibu dari Depresi Pasca Melahirkan atau Postnatal Depression

  • Gambar penulis: Aisyah Nurcholish
    Aisyah Nurcholish
  • 19 Okt 2023
  • 3 menit membaca

Diperbarui: 22 Nov 2023

Baru-baru ini, muncul kasus heboh seorang ibu yang menenggelamkan anaknya ke dalam ember akibat depresi pasca melahirkan, atau bahasa populernya adalah baby blues. Ibu berinisial A di Pesanggrahan, Jakarta menenggelamkan bayinya ke dalam ember. Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah mengatakan, sang ibu mengaku mengalami baby blues dan depresi. Anak-anak dari ibu tersebut pun lantas diamankan oleh suaminya melalui Persit (Persatuan Istri TNI).


"Kami telah berkunjung ke rumah yang bersangkutan pada Jumat (13/10). Berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, dia mengaku mengalami baby blues dan ada depresi," kata Pjs Ketua Komnas PA, Lia Latifah saat dikonfirmasi oleh jurnalis VOI pada, Rabu, 18 Oktober.


Setelah kasus depresi pasca melahirkan mencuat lagi, muncul banyak awareness atau kesadaran atas gangguan kesehatan mental ini. Lantas, apakah penyebab depresi tersebut? Apakah ā€œkurang imanā€ atau ā€œkurang bersyukurā€ seperti yang sering disebutkan oleh masyarakat?


ree

Depresi pasca melahirkan merupakan gangguan kesehatan mental yang terjadi setelah melahirkan dan berpotensi mempengaruhi tidak hanya ibu baru tetapi juga ayah. Artikel ini memberikan penjelasan mendalam mengenai depresi pasca melahirkan, dengan fokus pada pemahaman kondisi ini dan pentingnya memberikan dukungan yang tepat. Gejala depresi pasca melahirkan antara lain sebagai berikut:

  1. Kesedihan yang mendalam atau rasa putus asa

  2. Gangguan tidur atau kehilangan nafsu makan

  3. Kecemasan atau rasa bersalah yang berlebihan

  4. Hilangnya minat terhadap pengasuhan anak

  5. Penurunan konsentrasi dan gangguan penilaian

  6. Keraguan diri atau rasa kehilangan harga diri

  7. Pikiran untuk bunuh diri

Penyebab dan Faktor Risiko Depresi Pasca Melahirkan


Depresi pasca melahirkan dipicu oleh faktor-faktor kompleks, dan pengalamannya berbeda-beda pada setiap orang. Menurut berbagai sumber termasuk WebMD, penyebab utama dan faktor risikonya antara lain:

  1. Perubahan Hormon: Fluktuasi estrogen dan progesteron yang cepat setelah melahirkan dapat mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur emosi.

  2. Faktor Genetik: Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kesehatan mental dapat meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan.

  3. Faktor Sosial: Ketidakstabilan ekonomi, kurangnya dukungan dalam keluarga, masalah hubungan pernikahan, dan faktor sosial lainnya dapat berkontribusi terhadap depresi pasca melahirkan.

  4. Pengalaman Melahirkan: Pengalaman melahirkan yang rumit atau tidak terduga, seperti persalinan yang sulit atau operasi caesar yang tidak direncanakan, dapat meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan.

Pengaruh Depresi Pasca Melahirkan


Depresi pasca melahirkan tidak hanya mempengaruhi ibu tetapi seluruh keluarga. Kondisi inidapat menyebabkan kurangnya bonding dengan bayi dan berkurangnya minat dalam mengasuh anak, sehingga berpotensi berdampak buruk pada tumbuh kembang bayi. Selain itu, depresi pasca melahirkan dapat berdampak negatif pada komunikasi dan kohesi rumah tangga.


Diagnosis dan Cara Mengatasi Depresi Pasca melahirkan


Diagnosis depresi pasca melahirkan biasanya dilakukan oleh psikiater dan mencakup penilaian gejala dan evaluasi psikologis.


Beberapa cara mengatasi depresi melahirkan adalah sebagai berikut:

  • Psikoterapi: Terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif dapat membantu mengurangi rasa cemas, pikiran bunuh diri, dan gejala-gejala depresi pasca melahirkan lainnya.

  • Pengobatan: Psikiater akan meresepkan obat antidepresan dan penggunaanya harus dibawah pengawasan dokter.

  • Support group: Berpartisipasi dalam komunitas di mana para ibu dengan pengalaman serupa dapat berbagi dan mendukung satu sama lain sangatlah bermanfaat.

  • Dukungan keluarga: Peran dan keberadaan keluarga, terutama suami, sangat krusial dalam masa pemulihan dari depresi pasca melahirkan. Suami wajib mendampingi istri dalam proses pemulihan agar gejala-gejalanya tidak muncul lagi.

Depresi pasca melahirkan adalah kesehatan mental umum yang dialami banyak wanita setelah melahirkan. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengatasinya. Mencari dukungan dari keluarga dan tenaga profesional, mempraktikkan perawatan diri, dan berpartisipasi dalam support group sangat penting untuk menjaga kesehatan mental ibu dan meningkatkan kebahagiaan keluarga secara keseluruhan.

Amanda Daycare adalah tempat penitipan anak pertama di KIIC atau Karawang International Industrial City, sebuah kawasan industri yang terletak di Karawang, Jawa Barat, sekitar 30 kilometer dari Jakarta. Jika Anda bekerja di KIIC atau karyawan salah satu perusahaan di KIIC, dan Anda membutuhkan tempat penitipan anak, jangan ragu untuk menghubungi kami. Silahkan kunjungi halaman kontak kami untuk informasi lebih lanjut.



Ā 
Ā 
Ā 

Komentar


bottom of page